Senin, 12 Maret 2012

Perkembangan Perekonomian Indonesia dari Masa ke Masa

Indonesia dikenal negara berkembang yang potensi ekonominya patut diperhitungkan. Pada awal kemerdekaan, perekonomian Indonesia belum baik. Hal ini dikarenakan masih dalam tahap berkembang. Namun, pembangunan sudah terjadi. Pembangunan diarahkan pada industri kecil untuk mengganti barang impor.

Sejak tahun 1995, pembangunan mulai memasuki industri besar. Hal ini diperkuat dengan adanya kebijakan Rencana Pembangunan Semesta Delapan (1961). Kebijakan ini berisi rencana pendirian proyek-proyek besar dan beberapa proyek kecil untuk mendukung proyek besar tersebut. Rencana ini mencakup sektor-sektor penting dan menggunakan perhitungan modern. Namun sayangnya Rencana Pembangunan Semesta Delapan Tahun ini tidak berjalan atau dapat dikatakan gagal karena beberapa sebab seperti adanya kekurangan devisa untuk menyuplai modal serta kurangnya tenaga ahli.
 
Perekonomian Indonesia era orde lama ini semakin memburuk. Terjadi pengeluaran besar-besaran seperti impor beras, proyek mencusuar, pengeluaran militer, dan dana revolusi untuk membalas jasa-jasa teman dekat dari rezim yang berkuasa. Akhirnya indonesia terkucilkan dari dunia internasional. Lalu mulai dekat dengan negara komunis.

Masuklah era orde baru yang dipimpin oleh Soeharto. Pada masa ini banyak terjadi pembangunan ekonomi. Namun lama-kelamaan terjadi kesenjangan sosial yang sangat signifikan. Terlihat kesenjangan antara si kaya dan si miskin. Hal ini membuat masyarakat tidak betah. Selain itu tahun 1997 nilai tukar rupiah mulai melemah.

Krisis nilai tukar telah menurunkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Nilai tukar rupiah yang merosot tajam sejak bulan Juli 1997 menyebabkan pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam triwulan ketiga dan triwulan keempat menurun menjadi 2,45 persen dan 1,37 persen. Pada triwulan pertama dan triwulan kedua tahun 1997 tercatat pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8,46 persen dan 6,77 persen. Pada triwulan I tahun 1998 tercatat pertumbuhan negatif sebesar -6,21 persen.

Selain itu terjadi kerusuhan di masyarakat. Penjarahan, pembunuhan terhadap keturunan tionghoa, dan unjuk rasa diman-mana. Hal ini membuat kinerja swasta melambat dalam membantu perekonomian indonesia saat itu. Semakin hari nilai rupiah semakin turun. Banyak protes dari masyakarat atas hal ini. Untuk itu mahasiswa turun untuk protes ke pemerintah. Hingga akhirnya Soeharto turun dari kursinya sebagai presiden.

Setelah itu terjadi reformasi. Pada masa itu rupiah kembali menguat. Barang-barang pokok kembali normal. Perekonomian belum sepenuhnya membaik. Masih terjadi masalah dalam hal ekonomi.
 
Tahun berganti tahun akhirnya perekonomian menemukan titik terang. Memasuki tahun 2012 ini perekonomian Indonesia mulai merangkak naik. Pemerintah meramalkan perekonomian indonesia akan tetap cerah meskipun krisis global sedang melanda dunia.

Kondisi ekonomi global yang makin terpuruk sepertinya akan menjadi tantangan tersendiri untuk Indonesia 2012. Pemerintah meramalkan perekonomian Indonesia akan tetap cerah tahun di 2012. Data dari Jawa Pos terbitan Selasa, 27 Desember 2011 mengatakan Pemerintah, Komite Ekonomi Nasional (KEN), Bank Indonesia, IMF, dan Bank Dunia menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2012 bisa menyentuh 6,7 persen.

Namun apakah ramalan pemerintah ini benar? Memang terlihat saat ini belum ada perubahan signifikan atas krisis global diluar sana terhadap indonesia. Hanya saja akhir-akhir ini pemerintah berencana menaikan harga bbm. Hal ini dikarenakan harga minya dunia naik. Pemerintah juga berencana memangkas pemakaian bbm bersubsidi. Namun, hal ini justru mempersulit rakyat.

Sebelumnya saya ingin bercerita sedikit mengenai pendapatan perkapita. Pendapatan perkapita adalah besarnya pendapatan rata – rata penduduk di suatu negara. Pendapatan perkapita didapatkan dari hasil pembagian pendapatan nasional suatu negara dengan jumlah penduduk negara tersebut. Pendapatan perkapita juga merefleksikan PDB perkapita. Pendapatan perkapita sering digunakan sebagai tolak ukur kemakmuran dan tingkat pembangunan sebuah negara; semakin besar pendapatan perkapitanya, semakin makmur negara tersebut.

Beberapa ahli ekonomi berpendapat bahwa jika angka pendapat per kapita naik, negara itu sudah berhasil mengurangi angka kemiskinan. Jika benar seperti itu hingga saat ini pendapatan per kapita Indonesia tahun 2011 naik 17,7 persen menjadi USD3.542 atau setara dengan Rp31,8 juta. Benarkah indonesia telah makmur? Pertanyaannya adalah siapa pemilik rata-rata Rp31,8 juta tersebut? Kenyataannya di indonesia masih banyak penduduk miskin yang kekurangan makanan. Rumah mereka masih di pinggir kali, masih ada gizi buruk di beberapa daerah. Menurut Anda apakah dengan melihat pendapatan perkapita naik, kita harus senang? Tidak.

Bagi saya perekonomian indonesia masih tetap jauh dari kemakmuran. Perlu adanya pemangkasan belanja negara, berantas korupsi, dan perhatikan urusan rakyat ketimbang petinggi negara. Pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama dalam hal ini. Untuk itu kita sebagai masyarakat harus mendukung pemerintah. Namun pemerintah harus memperhatikan rakyat.

Sumber:
http://www.gema-nurani.com/2012/01/perekonomian-indonesia-2012/
http://www.bappenas.go.id/node/45/729/perkembangan-ekonomi-indonesia-/
http://nurullathifah.wordpress.com/2009/08/26/pendapatan-perkapita/
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/05/perekonomian-indonesia-masa-orde-lama-1945-1966/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Do not said a negative word!