Jumat, 23 Maret 2012

Peta Perekonomian Indonesia

Sejak dulu indonesia terkenal dengan kekayaan alamnya. Sebagai warga negara indonesia haruslah bangga tinggal di negara yang subur dan mempunyai potensi alam yang luar biasa hebat. Tak lupa kita harus melestarikan alam ini agar berkembang dengan sempurna. Kita harus mencintai tanah air ini. Untuk itu perlu adanya pengetahuan tentang keadaan geografis indonesia, agar timbul rasa cinta bangsa dan berkeinginan melestarikannya.

A. Keadaan Geografis Indonesia

Indonesia memiliki sekitar 17.504 pulau (menurut data tahun 2004; lihat pula: jumlah pulau di Indonesia), sekitar 6.000 di antaranya tidak berpenghuni tetap, menyebar sekitar katulistiwa, memberikan cuaca tropis. Pulau terpadat penduduknya adalah pulau Jawa, di mana lebih dari setengah (65%) populasi Indonesia. Indonesia terdiri dari 5 pulau besar, yaitu: Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Irian Jaya dan rangkaian pulau-pulau ini disebut pula sebagai kepulauan Nusantara atau kepulauan Indonesia.

Indonesia memiliki lebih dari 400 gunung berapi and 130 di antaranya termasuk gunung berapi aktif. Sebagian dari gunung berapi terletak di dasar laut dan tidak terlihat dari permukaan laut. Indonesia merupakan tempat pertemuan 2 rangkaian gunung berapi aktif (Ring of Fire). Terdapat puluhan patahan aktif di wilayah Indonesia.

Indonesia mempunyai iklim tropik basah yang dipengaruhi oleh angin monsun barat dan monsun timur. Dari bulan November hingga Mei, angin bertiup dari arah Utara Barat Laut membawa banyak uap air dan hujan di kawasan Indonesia; dari Juni hingga Oktober angin bertiup dari Selatan Tenggara kering, membawa sedikit uap air. Suhu udara di dataran rendah Indonesia berkisar antara 23 derajat Celsius sampai 28 derajat Celsius sepanjang tahun.

Namun suhu juga sangat bevariasi; dari rata-rata mendekati 40 derajat Celsius pada musim kemarau di lembah Palu - Sulawesi dan di pulau Timor sampai di bawah 0 derajat Celsius di Pegunungan Jayawijaya - Irian. Terdapat salju abadi di puncak-puncak pegunungan di Irian: Puncak Trikora (Mt. Wilhelmina - 4730 m) dan Puncak Jaya (Mt. Carstenz, 5030 m).

Ada 2 musim di Indonesia yaitu musim hujan dan musim kemarau, pada beberapa tempat dikenal musim pancaroba, yaitu musim di antara perubahan kedua musim tersebut.

Curah hujan di Indonesia rata-rata 1.600 milimeter setahun, namun juga sangat bervariasi; dari lebih dari 7000 milimeter setahun sampai sekitar 500 milimeter setahun di daerah Palu dan Timor. Daerah yang curah hujannya rata-rata tinggi sepanjang tahun adalah Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Bengkulu, sebagian Jawa barat, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, Maluku Utara dan delta Mamberamo di Irian.

Setiap 3 sampai 5 tahun sekali sering terjadi El-Nino yaitu gejala penyimpangan cuaca yang menyebabkan musim kering yang panjang dan musim hujan yang singkat. Setelah El Nino biasanya diikuti oleh La Nina yang berakibat musim hujan yang lebat dan lebih panjang dari biasanya. Kekuatan El Nino berbeda-beda tergantung dari berbagai macam faktor, antara lain indeks Osilasi selatan atau Southern Oscillation.

Indonesia kaya akan bahan tambang dan seperti telah sejarah buktikan, salah satu jenis tambang kita, yakni minyak bumi pernah menjadikan negara Indonesia memperoleh dana pembangunan yang sangat besar, sehingga pada saat itu target pertumbuhan ekonomi kita ‘berani’ ditetapkan sebesar 7,5% (masa Repelita II).


B. Mata Pencaharian

Mata pencaharian di Indonesia terbesar masih dalam sektor pertanian (agraris). Beberapa diantaranya pertanian, perkebunan, dan peternakan. Kontribusi sektor pertanian terhadap GDP ( Gross Domestic Product ) secara absolut masih dominan, namun jika dibanding dengan sektor-sektor di luar pertanian menampakkan adanya penurunan dalam presentase. 

Hal yang perlu diwaspadai dalam sektor pertanian ini adalah, bahwa komoditi yang dihasilkan dari sektor ini relatif tidak memiliki nilai tambah yang tinggi, sehingga tidak dapat bersaing dengan-dengan komoditi yang dihasilkan sektor lain (industri misalnya), sehingga sebagian masyarakat Indonesia yang memang bermata pencaharian di sektor pertanian (desa) semakin tertinggal dari rekannya yang bekerja dan memiliki akses di sektor industri (kota). 

Namun menurut saya, tidak perlu terlalu diambil pusing. Mata pencaharian sektor pertanian merupakan mata pencaharian yang sejak dulu telah ada di indonesia dan hingga sekarang masih dominan. Inilah keunikan negara kita. Hanya saja dalam pengelolaannya harus lebih modern agar hasilnya lebih banyak dan berkualitas. Untuk itu kita harus mendukung petani dan pekerja bidang agraris agar bisa menghasilkan produk yang berkualitas dan tidak kalah saing dengan produk luar negeri.


C. Sumber Daya Manusia

Selama ini selain terkenal potensi alam yang subur, Indonesia memiliki potensi pertumbuhan penduduk yang cukup pesat. Laju pertumbuhan penduduk kita setiap tahun terus bertambah. Namun hal ini tidak dibarengi dengan penyebarannya. Penyebaran penduduk di Indonesia kurang merata. Adanya anggapan bahwa di Jakarta lebih banyak lapangan pekerjaan menjadikan Jakarta lebih banyak menampung penduduk ketimbang daerah lain.

Anggapan ini masih menggandrungi masyarakat indonesia. Padahal Jakarta adalah pusat pengangguran terbesar. Tidak banyak yang diharapkan dari Jakarta. Lapangan pekerjaan sangatlah kurang, lahan kosong untuk tempat tinggal hampir tidak ada, dan polusi yang sudah semakin memburuk. Namun tetap saja orang dearah masih beranggapan bahwa Jakarta bisa membantu mereka dalam hal ekonomi.

Dikarenakan angka kelahiran di Indonesia sangatlah tinggi, hal ini mengakibatkan tingginya jumlah angkatan kerja. Walaupun demikian, hal ini tidak dibarengi dengan jumlah lapangan pekerjaan. Untuk itu haruslah kita tanamkan pada penerus bangsa bahwa mengikuti program keluarga berencana akan membantu meminimalkan jumlah angkatan kerja. Bila jumlah angkatan kerja dibiarkan menigkat namun tidak dibarengi dengan jumlah lapangan pekerjaan akan berakibat menigkatnya jumlah pengangguran. Selain itu kita juga harus menanamkan pikiran untuk membuat lapangan pekerjaan baru. Lebih baik dalam sektor industri agar mengambil pekerja dalam jumlah banyak.

Sistem pendidikan di Indonesia masih lemah. Pemerintah beranggapan bahwa program wajib belajar 9 tahun adalah solusi yang tepat. Ternyata wajib belajar 9 tahun hanya bisa menghasilkan output yang tidak berpengalaman dan tidak bisa di’lepas’ di pasaran. Tidak adanya pengalaman dan skill yang cukup untuk bisa memperebutkan lapangan pekerjaan yang layak. 

Jika kita masih memberlakukan program ini, saya yakin kualitas SDM Indonesia masih akan tertinggal jauh dengan negara lain. Untuk itu perlu adanya perubahan dalam bidang pendidikan. Saya sarankan wajib belajar 12 tahun dan benar-benar dibiayai oleh negara jadi siapapun bisa bersekolah hingga 12 tahun. Selama 12 tahun bersekolah, kita akan diberikan skill, motivasi, dan jiwa yang kuat untuk menghadapi globalisasi. Saya yakin dengan adanya program wajib belajar 12 tahun, kualitas SDM Indonesia akan lebih baik.


D. Investasi
Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan dimasa depan. Terkadang, investasi disebut juga sebagai penanaman modal.

Berdasarkan teori ekonomi, investasi berarti pembelian (dan produksi) dari modal barang yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan untuk produksi yang akan datang (barang produksi). Investasi adalah suatu komponen dari PDB dengan rumus PDB = C + I + G + (X-M). Fungsi investasi pada aspek tersebut dibagi pada investasi non-residential (seperti pabrik dan mesin) dan investasi residential (rumah baru). Investasi adalah suatu fungsi pendapatan dan tingkat bunga, dilihat dengan kaitannya I= (Y,i). Suatu pertambahan pada pendapatan akan mendorong investasi yang lebih besar, dimana tingkat bunga yang lebih tinggi akan menurunkan minat untuk investasi sebagaimana hal tersebut akan lebih mahal dibandingkan dengan meminjam uang. Walaupun jika suatu perusahaan lain memilih untuk menggunakan dananya sendiri untuk investasi, tingkat bunga menunjukkan suatu biaya kesempatan dari investasi dana tersebut daripada meminjamkan untuk mendapatkan bunga.

Untuk memperoleh suatu pertumbuhan ekonomi yang tinggi dalam proses pembangunan di Indonesia, terkumpulnya modal dan sumber daya sebagai investasi, menduduki peran yang sangat penting. Dalam kondisi tertentu masih sulit untuk mengharapkan dana investasi dari masyarakat, perlu dilakukan upaya-upaya tambahan guna membantu memenuhi kebutuhan dana investasi pembangunan. Upaya-upaya tersebut adalah :
a. Lebih mengembangkan ekspor komoditi non-migas, sehingga sacara absolut dapat meningkatkan penerimaan pemerintah dari sektor luar negeri
b. Mengusahakan adanya pinjaman luar negeri yang memiliki syarat lunak, serta menggunakannya untuk kegiatan investasi yang menganut prinsip prioritas
c. Menciptakan iklim investasi yang menarik dan aman bagi para penanam modal asing, sehingga makin banyak PMA yang masuk ke Indonesia
d. Lebih menggiatkan dan menyempurnakan sistem perpajakan dan perkreditan, terutama kredit untuk golongan ekonomi, agar mereka secepatnya dapat berjalan bersama dengan para pengusaha besar dalam rangka peningkatan produktifitas.

Sumber:
id.wikipedia.org/wiki/Geografi_Indonesia
http://nadya-soalagogo.blogspot.com/2012/03/peta-perekonomian-indonesia.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Do not said a negative word!