Pertumbuhan ekonomi di dunia yang kian meningkat dari
tahun ke tahun, memberikan dampak terhadap peningkatan perekonomian di
Indonesia setiap tahunnya. Kegiatan ekonomi yang selalu meningkatkan
pertumbuhan ekonomi adalah konsumsi swasta domestik, walaupun kegiatan
investasi dan perdagangan internasional juga memberikan pengaruh baik pada
pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Menurut sebuah laporan di situs resmi Bank Indonesia,
kegiatan ekonomi selama tahun 2012 sangat berpengaruh terhadap aktivitas sistem
pembayaran. Terjadi peningkatan pada nilai transaksi transfer dana melalui
sistem pembayaran dibandingkan tahun sebelumnya. Nilai transaksi pembayaran
tahun 2012 adalah sebesar 58.05 ribu triliun atau meningkat hingga 27.8%
dibanding tahun 2009. Sedangkan volume transaksi pembayaran mencapai 2.14
miliyar transaksi atau meningkat hingga 15.46%.
Sebelum melangkah lebih jauh mengenai laporan sistem
pembayaran ini, ada baiknya mengetahui sistem pembayaran itu sendiri.
Sistem pembayaran adalah sistem yang mencakup
seperangkat aturan, lembaga, dan mekanisme yang dipakai untuk melaksanakan
pemindahan dana guna memenuhi suatu kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan
ekonomi. Setelah adanya barang harus ada alat pembayaran dan ada mekanisme
kliring hingga penyelesaian akhir (settlement). Inilah komponen dari sistem
pembayaran. Selain itu ada pula komponen lain seperti lembaga yang terlibar
dalam menyelenggarakan sistem pembayaran. Lembaga itu adalah bank, lembaga
keuangan selain bank, lembaga bukan bank sebagai penyelenggara transfer dana,
perusahaan switching, dan bank sentral. Penjelasan mengenai sistem pembayaran
bisa dilihat disini.
Peningkatan sistem pembayaran yang begitu pesat harus
didukung dengan inovasi baru dalam sistem pembayaran dari perkembangan
teknologi informasi. Tujuannya adalah untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan
bagi masyarakat pengguna. Namun, kebijakan dari Bank Indonesia juga diperlukan
untuk selalu menjaga dan meningkatkan keamanan dan efisiensi dalam
penyelenggaraan sistem pembayaran dengan tetap memperhatikan pemenuhan aspek
perlindungan konsumen. Tak lupa penguatan dari sisi infrastruktur menjadi fokus
utama dalam pengembangan sistem pembayaran.
Kebijakan penguat infrastruktur untuk meningkatkan
keamanan dan efisiensi sistem pembayaran ditempuh oleh Bank Indonesia melalui
beberapa pengembangan. Pengembangan tersebut antara lain, pengembangan
mekanisme Payment versus Payment (PvP) pada Sistem Bank Indonesia Real Time
Gross Settlment (Sistem BI-RTGS), enhancement Sistem Kliring Nasional Bank
Indonesia (SKNBI) melalui penyempurnaan implementasi close to real time Failure
to Settle (FtS) pada mekanisme kliring debet dan persiapan penyusunan standa
nasional utnuk kartu ATM/Debet berbasis chip, dan inisiasi penyusunan standar
nasional uang elektronik.
Dalam sistem pembayaran, pihak konsumen harus
diperhatikan dengan baik. Hal ini karena konsumen selalu melakukan transfer
dana atau melakukan pembayaran dimanapun. Untuk itu haruslah dibuat suatu
kebijakan untuk konsumen agar tercipta kenyamanan. Dilihat dari sisi pengawasan
sistem pembayaran, pada periode laporan dalam situs resmi Bank Indonesia telah
dilakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan sistem pembayaran. Objeknya
adalah sistem yang dikatagorikan sebagai Systemically Important Payment Systems
(SIPS) maupun non SIPS.
Sumber:
http://www.bi.go.id/web/id/Publikasi/Sistem+Pembayaran/Perkembangan+Sistem+Pembayaran/lsppu2010_28032011.htm
http://www.bi.go.id/web/id/Sistem+Pembayaran/Sistem+Pembayaran+di+Indonesia/Sekilas/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Do not said a negative word!